Aku bingung, wajah pergulatan politik horizontal kembali
menemukan benang kusutnya
Saatnya aku harus rajin membaca situasi dan buku pastinya
Pergantian nama yang tidak begitu penting menurut ku seperti
sebuah agenda setting, semuanya atas nama kepentingan.
Peringkasan jabatan
menjadi wakil rector yang simpang siur alasannya seolah moment yang pas
menghadapi pemilwa 2013 ini.
Ahmad Rifai M.Phil tak lagi menjabat sebagai pembantu rector
3 bidang kemahasiswaan, akses mereka tentunya harus tersedat ke utusan atas.
Seolah semua sudah dipeta-petakan bagaimana menghadapi kaum
mayoritas mahasiswa, atau ini malah mendukung kaum mayoritas mahasiswa
Lantas mengapa kawan ku sesama UKM malah tidak paham isu
ini? Sebetulnya publikasi yang lebih penting kemana? Ke partai mahasiswa kah
atau ke kegiatan mahasiswa kah? Partai mahasiswa malah dengan mudah mengakses
informasi dengan si Musa Asyhari itu.
Kita wajah UKM seperti robot dan kucing dalam karung yang
menjalankan kegiatan mewangikan nama kampus tanpa pernah tahu bagaimana
pergolakan politik birokrasi kampus
Sekar serta Nizar ditambah kerjaannya serta pikirannya,,
NU vs Muhammadiyah, semua seolah tak bisa melepaskan baju
dari segala label dan kepentingan
untuk apa kalian mempertahan keideologian tuhan, tuhan tidak
perlu dibela. Itu yang ku tahu,
Untuk apa hasrat t uterus kalian perpanjang hai para
professor dan doctor agama.
Jangan yang kau rangkul mahasiswa golongan mu saja, jangan
yang kau pikir kewirausahaan saja, jangan yang kau pikir rupiah saja. Tapi
pikirkan mahasiswa unyu-unyu yang lebih memikirkan kemajuan kampus ini.
Kegelisahan, 23 April
2013