Senin, 08 Oktober 2012

Sisi Cyber The Island Movie



Sutradara    : Michael Bay
Tahun          : 2005
Distribusi     : Dreamwork
Durasi         : 127 menit
          
            Kemajuan dan kepintaran manusia tidak bisa diragukan lagi. Perkembang biakan makhluk hidup tanpa perkawinan, atau mempertahankan sosok seperti Albert Einsten pun dapat dilakukan dengan zaman teknologi ini. Sebut saja kloning, yang berfungsi untuk memanipulasi gen, agar tetap bertahan hidup meski beda zaman. Bioteknologi kloning ini memang masih sangat diperdebatkan penggunaannya, baik itu di dunia nyata maupun maya (perfilman).
The island adalah salah satu film mengenai kemajuan bioteknologi manusia yang ingin bertahan hidup dengan adanya “suku cadang” untuk tubuh yang tak berfungsi lagi. Dalam film ini, diceritakan ada sebuah lembaga kloning illegal yang dapat “menduplikat” manusia hanya untuk keperluan jantung, kulit, atau organ tubuh yang lainnya yang telah rusak.
Film garapan Michael Bay pada tahun 2009 ini menceritakan tentang kehidupan manusia kloning yang berada dalam asrama tertentu, tanpa mengenal dunia luar. Bay menceritakan pada tahun 2019 dunia terkontaminasi zat beracun, dan hanya manusia beruntunglah (baca : para manusia kloning) yang dapat selamat.
Mereka dapat kembali lagi menikmati dunia luar dengan undian seperti lotre, yang mereka sebut pergi ke “the island”. Padahal mereka hanyalah suku cadang bagi manusia kaya raya yang memerlukan sebagian dari organ tubuh manusia kloning saat dibutuhkan.
Add caption
Lincoln Six Eco adalah salah satu manusia kloning yang curiga akan ketidak-beresan lembaga tersebut. Ia melihat seranga masuk melalui cerobong asap bawah tanah. Padahal menurut petugas, dunia telah terkontaminasi dan tidak ada kehidupan. Lincoln langsung mengikuti serangga itu dan melihat seorang teman kloningnya sedang berusaha melarikan diri dari pembedahan sadis jantungnya. Ia baru menyadari bahwa tidak pernah ada pulau impian yang mereka tunggu-tunggu, mereka yang terpilih itu sesungguhnya telah dibunuh secara sadis dan tidak akan pernah kembali
Saat giliran teman yang ia sukai (Jordan Two Delta) tiba
, Lincoln tak ingin Jordan mati karena dipaksa diambil seluruh kulitnya untuk model ternama di Inggris. Lincoln menceritakan kepada Jordan apa yang ia lihat. Tapi khayalan tentang kehidupan masa lalu Jordan seperti bermain sepeda dengan ayahnya, bercanda tawa, seolah membuatnya tak percaya. Program memasuki memori kenangan-kenangan masa lalu yang direkayasa memang sengaja dimasukkan di dalam otak setiap manusia kloning, supaya mereka tidak curiga atas siapa mereka sebenarnya.
Dalam dunia nyata, memasuki sebuah pemikiran atau mimpi-mimpi juga banyak terjadi. Contohnya adalah mesin pembuat mimpi yang dibuat dari Jepang. Dengan memasuki gambar orang yang ingin kita mimpikan itu, melalui infra merah dan pemindah suara dan gambar. Orang dalam foto/gambar tersebut dapat dengan sekejap masuk ke dalam mimpi kita saat tidur, menemani kita, bercanda tawa dan harapan-harapan lainnya yang tak bisa diwujudkan dalam dunia nyata. Sama halnya seperti di dalam film The Island yang menggunakan metode tersebut untuk mentrasfer kenangan-kenangan yang direkayasa ke dalam otak manusia kloning.
Melihat begitu seriusnya Lincoln berbicara kepada Jordan dan serbuan petugas cloning untuk menangkap Lincoln karena aksi “mengintip” Lincoln yang tertangkap camera CCTV. Jordan dan Lincoln akhirnya bergegas kabur dalam perusahaan cloning tersebut. Aksi melarikan diri mereka sempat terlacak karena gelang dari timah merah yang ada di setiap pergelangan tangan manusia cloning. Namun dengan kelincahan dan daya serap tentang hal-hal baru yang luar biasa. Akhirnya Lincoln menemui salah satu petugas perusahaan cloning yang juga teman akrabnya. Petugas itu menjelaskan kepada Lincoln dan Jordan bahwa mereka sebenarnya bukanlah manusia seperti dirinya. Mereka hanyalah dupliklat yang sewaktu-waktu dibutuhkan oleh orang kaya. Lincoln dan Jordan tidak menyangka bahwa nasibnya harus se-tragis itu di hadapan manusia kaya raya.
Bermodal kartu ATM si petugas cloning dan tiket kereta api untuk ke new york. Mereka menemui manusia yang memesan dirinya dan berharap mereka akan membantu mereka.
Lagi, kecanggihan teknologi cyber dalam hal ini ditampilkan. Jordan mencari no telepon Manusia yang memesannya dengan memasuki sebuah telepon umum. Tentu ini bukan telepon umum sembarangan. Telepon umum dalam film ini menggunakan kartu atm untuk membayarnya dan terdapat program MSN, Yahoo, Google Map yang langsung mencari kontak dan langsung menghubunginya dengan system 3G (Video Call). Cukup mengetik nama lengkap orang yang dicari, maka akan ada nama, alamat, no telpon orang yang dicari, lengkap dan praktis bukan?
Kalau di dunia nyata, system lacak seperti ini sudah banyak diterapkan di berbagai Negara. Namun tentunya tak secanggih alat di atas, system lacak keberadaan tempat hanya bisa terjadi apabila seseorang telah menerima telepon selama 60 detik dari orang yang ingin dilacaknya. Dan mengenai fasilitas telepon umum menggunakan kartu ATM dengan program canggih seperti diatas? Rasanya saya belum menjumpai atau mendengar teknologi semacam itu, terutama di Indonesia sendiri.
Dan pada akhirnya Jordan dapat berkomunikasi dengan seorang anak kecil yang ternyata anak dari manusia yang memesan kulitnya Jordan. Sang anakpun kaget, melihat mamahnya ada di seberang telepon yang ia terima melalui video call, yang dia tahu mamahnya sedang berada di rumah sakit (baca : perusahaan cloning tsb).
Setelah gagal memohon pertolongan “Manusia Jordan”, tiba saatnya Lincoln yang meminta bantuan kepada Manusianya. Dan ternyata manusia itu adalah seorang pengusaha mobil yang mempunyai penyakit jantung bocor dan membutuhkan Jantung Lincoln.
Nasib baik tak dapat diperoleh, bukannya ditolong, tapi manusia Lincoln malah menghubungi perusahaan cloning tersebut dan mengatakan bahwa Lincoln sedang bersamanya. Langsung saja aksi kejar-kejaran terjadi antara petugas dengan Lincoln dan Manusianya. Petugas cloning merasa bingung? Mana yang sebenarnya kloningan dan mana yang sebenarnya manusia asli karena kemiripan wajah mereka berdua.
Dengan akal yang cerdik, Lincoln langsung menaruh gelang timah merah ke pergelangan tangan manusianya, langsung saja petugas menembak hingga mati manusia Lincoln tersebut. Hingga akhirnya Lincoln bebas dan dianggap manusia yang sebenarnya oleh petugas kloning.
Lincoln kembali ke perusahaan tersebut dan memprovokasi teman-teman kloningnya atas apa yang sebenarnya terjadi. Akhirnya dengan berbondong-bondong ribuan manusia-manusia duplikat itu menyerang petugas dan membobol pagar perusahaan hingga mereka benar-benar menuju The Island yang sesungguhnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar