Sutradara : Michael Bay
Tahun :
2005
Distribusi : Dreamwork
Durasi :
127 menit
Kemajuan dan kepintaran manusia tidak bisa diragukan lagi. Perkembang biakan makhluk hidup tanpa perkawinan, atau mempertahankan sosok seperti Albert Einsten pun dapat dilakukan dengan zaman teknologi ini. Sebut saja kloning, yang berfungsi untuk memanipulasi gen, agar tetap bertahan hidup meski beda zaman. Bioteknologi kloning ini memang masih sangat diperdebatkan penggunaannya, baik itu di dunia nyata maupun maya (perfilman).
The island adalah salah satu film mengenai kemajuan bioteknologi manusia
yang ingin
bertahan hidup dengan adanya “suku cadang” untuk tubuh yang tak berfungsi lagi.
Dalam film ini, diceritakan ada sebuah lembaga kloning illegal yang dapat
“menduplikat” manusia hanya untuk keperluan jantung,
kulit, atau organ tubuh yang lainnya yang telah rusak.
Film garapan Michael Bay pada tahun 2009 ini menceritakan tentang
kehidupan manusia kloning yang berada dalam asrama tertentu,
tanpa mengenal dunia luar. Bay menceritakan pada tahun 2019 dunia
terkontaminasi zat beracun, dan hanya manusia beruntunglah (baca : para manusia kloning) yang
dapat selamat.
Mereka dapat kembali lagi menikmati dunia luar dengan undian seperti
lotre, yang mereka sebut pergi ke “the island”.
Padahal mereka hanyalah suku cadang bagi manusia kaya raya
yang memerlukan sebagian dari organ tubuh manusia kloning saat dibutuhkan.
Add caption |
Saat giliran teman yang ia sukai (Jordan Two Delta) tiba
, Lincoln tak ingin Jordan mati karena dipaksa diambil seluruh kulitnya untuk model ternama di Inggris. Lincoln menceritakan kepada Jordan apa yang ia lihat. Tapi khayalan tentang kehidupan masa lalu Jordan seperti bermain sepeda dengan ayahnya, bercanda tawa, seolah membuatnya tak percaya. Program memasuki memori kenangan-kenangan masa lalu yang direkayasa memang sengaja dimasukkan di dalam otak setiap manusia kloning, supaya mereka tidak curiga atas siapa mereka sebenarnya.
, Lincoln tak ingin Jordan mati karena dipaksa diambil seluruh kulitnya untuk model ternama di Inggris. Lincoln menceritakan kepada Jordan apa yang ia lihat. Tapi khayalan tentang kehidupan masa lalu Jordan seperti bermain sepeda dengan ayahnya, bercanda tawa, seolah membuatnya tak percaya. Program memasuki memori kenangan-kenangan masa lalu yang direkayasa memang sengaja dimasukkan di dalam otak setiap manusia kloning, supaya mereka tidak curiga atas siapa mereka sebenarnya.
Dalam dunia nyata, memasuki sebuah pemikiran atau mimpi-mimpi juga
banyak terjadi. Contohnya adalah mesin pembuat mimpi yang dibuat dari Jepang.
Dengan memasuki gambar orang yang ingin
kita mimpikan itu, melalui infra merah dan pemindah suara dan gambar. Orang
dalam foto/gambar tersebut dapat dengan sekejap masuk ke dalam mimpi kita saat
tidur, menemani kita, bercanda tawa dan
harapan-harapan lainnya yang tak bisa diwujudkan dalam dunia nyata. Sama halnya
seperti di dalam film The
Island yang menggunakan metode tersebut untuk
mentrasfer kenangan-kenangan
yang direkayasa ke dalam otak manusia kloning.
Melihat begitu seriusnya Lincoln berbicara
kepada Jordan dan serbuan petugas cloning untuk menangkap Lincoln karena aksi “mengintip”
Lincoln yang tertangkap camera CCTV. Jordan dan Lincoln akhirnya bergegas kabur
dalam perusahaan cloning tersebut. Aksi melarikan diri mereka sempat terlacak
karena gelang dari timah merah yang ada di setiap pergelangan tangan manusia cloning.
Namun dengan kelincahan dan daya serap tentang hal-hal baru yang luar biasa. Akhirnya
Lincoln menemui salah satu petugas perusahaan cloning yang juga teman akrabnya.
Petugas itu menjelaskan kepada Lincoln dan Jordan bahwa mereka sebenarnya
bukanlah manusia seperti dirinya. Mereka hanyalah dupliklat yang sewaktu-waktu
dibutuhkan oleh orang kaya. Lincoln dan Jordan tidak menyangka bahwa nasibnya
harus se-tragis itu di hadapan manusia kaya raya.
Bermodal kartu ATM si petugas cloning dan
tiket kereta api untuk ke new york. Mereka menemui manusia yang memesan dirinya
dan berharap mereka akan membantu mereka.
Lagi, kecanggihan teknologi cyber dalam hal
ini ditampilkan. Jordan mencari no telepon Manusia yang memesannya dengan
memasuki sebuah telepon umum. Tentu ini bukan telepon umum sembarangan. Telepon
umum dalam film ini menggunakan kartu atm untuk membayarnya dan terdapat
program MSN, Yahoo, Google Map yang langsung mencari kontak dan langsung
menghubunginya dengan system 3G (Video Call). Cukup mengetik nama lengkap orang
yang dicari, maka akan ada nama, alamat, no telpon orang yang dicari, lengkap
dan praktis bukan?
Kalau di dunia nyata, system lacak seperti
ini sudah banyak diterapkan di berbagai Negara. Namun tentunya tak secanggih
alat di atas, system lacak keberadaan tempat hanya bisa terjadi apabila
seseorang telah menerima telepon selama 60 detik dari orang yang ingin
dilacaknya. Dan mengenai fasilitas telepon umum menggunakan kartu ATM dengan
program canggih seperti diatas? Rasanya saya belum menjumpai atau mendengar
teknologi semacam itu, terutama di Indonesia sendiri.
Dan pada akhirnya Jordan dapat
berkomunikasi dengan seorang anak kecil yang ternyata anak dari manusia yang
memesan kulitnya Jordan. Sang anakpun kaget, melihat mamahnya ada di seberang
telepon yang ia terima melalui video call, yang dia tahu mamahnya sedang berada
di rumah sakit (baca : perusahaan cloning tsb).
Setelah gagal memohon pertolongan “Manusia
Jordan”, tiba saatnya Lincoln yang meminta bantuan kepada Manusianya. Dan ternyata
manusia itu adalah seorang pengusaha mobil yang mempunyai penyakit jantung
bocor dan membutuhkan Jantung Lincoln.
Nasib baik tak dapat diperoleh, bukannya
ditolong, tapi manusia Lincoln malah menghubungi perusahaan cloning tersebut
dan mengatakan bahwa Lincoln sedang bersamanya. Langsung saja aksi
kejar-kejaran terjadi antara petugas dengan Lincoln dan Manusianya. Petugas cloning
merasa bingung? Mana yang sebenarnya kloningan dan mana yang sebenarnya manusia
asli karena kemiripan wajah mereka berdua.
Dengan akal yang cerdik, Lincoln langsung
menaruh gelang timah merah ke pergelangan tangan manusianya, langsung saja
petugas menembak hingga mati manusia Lincoln tersebut. Hingga akhirnya Lincoln bebas
dan dianggap manusia yang sebenarnya oleh petugas kloning.
Lincoln kembali ke perusahaan tersebut dan
memprovokasi teman-teman kloningnya atas apa yang sebenarnya terjadi. Akhirnya dengan
berbondong-bondong ribuan manusia-manusia duplikat itu menyerang petugas dan
membobol pagar perusahaan hingga mereka benar-benar menuju The Island yang
sesungguhnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar