Minggu, 12 Oktober 2014

Aku, Supir Taksi dan Penipu Jobseeker

Sudah genap dua bulan aku menjabat sebagai sarjana pengangguran sejak 10 Agustus 2014 lalu aku dinyatakan wisuda dengan predikat cumlaude. Segala macam jenis pekerjaan kecuali sales dengan bahasa keren marketing, account executive telah ku coba. Mulai dari yang sesuai jurusan sebagai jurnalis, sampai pekerjaan office menjadi admin atau resepsionis pun aku coba. Portal-portal khusus jobseeker pun sudah mulai ku kunjungi satu per satu lengkap dengan membuat resume layaknya menjual diri dan kemampuan ku. Entah lah, status seperti ini benar-benar menggangu sekali. Bukannya aku betah dengan status yang menggangu ketenangan jiwa dan pikiran ku, hanya saja ada beberapa pekerjaan yang tidak cocok di hati dan tidak cocok di HRD. Dua bulan ini ada yang ditolak dan ada pula pekerjaan yang ku tolak. Lengkaplah sudah!

Sampai pada akhirnya, sebuah pesan berantai datang melalui BBM (Blackberry Messenger), dalam pesan berantai itu berkata jika ingin mencari kerja klik saja okekerja.com. Di sana aku lantas mengetik kata kunci “Reporter” di dalam kotak pencarian, namun ternyata portal itu kurang relasi, atau apa entahlah tak ku temukan pekerjaan sebagai reporter. Pekerjaan sebagai admin akhirnya menjadi pilihan ke-dua ku setelah reporter tak ku temukan dalam kotak pencarian okekerja.com. Di sana muncul nama perusahaan PT. Vico Indonesia sedang mencari staff admin yang berkantor di Jakarta dan Balikpapan. Aku baca kualifikasinya, disana cocok dengan apa yang aku punya. Min D1 Wanita Fresh Graduate, fotocopy ijazah dan transkip nilai, lalu kirim by email cv dan pas photo ke alamat email recruitment_vico@dr.com. Tak pelak aku langsung mengirimnya, kali aja emang rezeki ku di sana.

Tepatnya tanggal 10 Oktober 2014, aku tak sengaja membuka email ku. Disana ku dapati ada 7 pesan baru, kebanyakan dari portal jobseeker yang aku ikuti info lowongannya, dan satu pesan dengan subyek “SURAT PANGGILAN KERJA PT. VICO INDONESIA”. Oh ya, sekedar mengingatkan jika PT. Vico Indonesia ini adalah perusahaan tambang dan minyak yang kepanjangannya dari Venezuella Indonesia Coorporate (VICO), di dalam iklan portal okekerja.com ditulis gajinya Rp. 8 juta+uang makan Rp.55 rb/hari. Untuk orang macam ku yang cukup lama menjomblo dari pekerjaan, tentu dengan gaji dan prospek minyak dan tambang langsung tergiur untuk mencoba apply di sana. Begitu dapat balasan, bisa kebayang kan bagaimana responnya?



Pertamanya aku di attach file sebuah undangan pdf resmi sebanyak 7 halaman. Lengkap dengan Logo, Kop surat dan nomor surat, bahkan ada Undang-undang izin perusahaan dari pemerintah. Sebelum melamar dan mengirim email, aku sempat cari tahu apa itu Vico Indonesia, dan ternyata mereka sudah terdaftar di pencarian kamus WIKIPEDIA. Yah langsung percaya aja aku untuk apply, ditambah gaji yang menggiurkan. Lalu, aku baca dengan seksama surat undangan, ada kata “Balikpapan” tempat test dan seleksinya, hal itu langsung mengendurkan ku untuk lanjut mengikuti seleksi. Aku tahu betul ibu ku tak mengizinkan aku bekerja selain di Jakarta, karena dia hanya tinggal dengan ku. Annyway, karena penasaran, aku lanjut baca sampai habis, dan ternyata ongkos perjalanan dan akomodasi disana ditanggung mereka namun dengan cara sistem ganti. Yah modal pesawat ke Balikpapan gak apa-apalah, kan nanti juga diganti, pikirku.

Aku lanjut membaca, ternyata mereka udah bekerja sama sama PT. Citra Mandiri Tour and Travel untuk reservasi tiket dan mobil jemputan ke tempat lokasi, jadi kita gak perlu tuh repot-repot nyari tiket pesawat dan tanya-tanya orang lokasinya dimana begitu sampai di Balikpapan. Mereka nunggu konfirmasi kita hari itu juga sampai jam 3 sore. Duh, makin dilematis. Di Rumah sendirian, mamah yang lagi kerja langsung ku telpon untuk segera pulang dan berunding mengenai ini. Ambil ga ya? Kalau ga diambil sayang banget, kalau diambil tapi koq jauh di Balikpapan?

Ku telpon mamah yang sedang kerja, mamah awalnya ragu dan minta aku konsultasi/telpon mbak-mbak ku dulu di Jogja. Tapi kalau mamah udah ragu, ya sudahlah.. aku gak bakal terusin.

Duh tapi kenapa hati dan pikiran ini bilang sayang terus ya kalau gak diambil. Yaudah deh aku coba sms ke no handphone yang ada di undangan untuk reservasi tiket, untuk masalah pembayaran nanti aja lah gampang itu mah, lagipula acaranya masih tanggal 17 Oktober, dan di tanggal 18 Oktober ada jadwal penggantian ongkos asal struk pembayaran jangan sampai ilang.

Aku sms no handphone 085351555579 dengan format nama#no KTP#no handphone#email#Nama bank yang dimiliki. Selang berapa menit kemudian dapat balasan “Format sudah kami trima,,silahkan Menghubungi”. Lho? Kenapa juga gue yang harus menghubungi? Ini perusahaan minyak tapi koq gak mau keluar pulsa ya?? *mulai curiga

Gak lama ada panggilan dari no itu sebanyak 3x, dipanggilan ke-3 baru ku angkat. Sempat terjadi percakapan saat si 085351xxx telp ke no ku
085351xxx : Hallo selamat siang, ini dengan ibu Indah?
Aku : ya benar saya sendiri
085351xxx : Ya ibu, format reservasi tiket sudah kami terima, mohon segera menghubungi kembali ya bu
Aku : Aduh maz, kalau nanti sore aja gimana? Soalnya saya lagi di jalan nih. (aku berbohong, padahal lagi di rumah. Aku minta nanti sore, karena mau berunding dulu sama mamah yang pulang kerja sore)
085351xxx : Maaf ibu gak bisa, karena ini juga kita ngurusi yang lain. Ini lagi antri ibu. Saya tunggu berapa menit lagi ibu bisa menghubungi saya kembali?
Aku : Aduh maz, saya gak bisa menjanjikan berapa menit lagi, saya ini masih ribet. Masih di jalan.
085351xxx : gak bisa ibu, berapa menit lagi?
Aku : Okelah 15 menit lagi, saya Dzuhur dulu.
085351xxx : Oke, terimakasih ibu. Kami tunggu ya.                                                                            

Setelah sholat dzuhur dan minta petunjuk sama Allah, aku sebetulnya ada acara mengantarkan pacar sepupu ku Niki ke bandara soekarno hatta untuk kembali ke Bali. Di perjalanan menuju ke Bandara aku masih kepikiran dan sempat cerita sama Niki. Katanya ya coba aja ada pamannya dulu yang pernah di Tambang dan kaya raya.

Begitu kuatnya rasa penasaran ku, sampai ku bela-belain isi pulsa untuk menelpon. Untung sepupu ku itu baik hati, dia banyak stock voucher pulsa. Lalu dua voucher pulsa 10ribuan dikasih padaku dengan cuma-cuma. Di dalam taksi menuju bandara, aku coba menghubungi kembali, beginilah percakapan kedua ku

085351xxx : hallo selamat siang, ini siapa ya?
Aku : (Nah koq tanya sih ini siapa katanya suruh telp balik? #pikirku dalam hati) Hallow maz, ini saya Indah yang barusan telp
085351xxx : oh iya, iyaa ibu Indah.. maaf ya bu saya lupa.. Oh iya bu jadi begini, PT. Vico Indonesia menanggung semua beban akomodasi dan transport calon pegawainya namun dengan system ganti, asal struk pembayaran ibu jangan sampai ilang.
Aku : digantinya berapa persen maz?
085351xxx : 100% ibu, semua diganti begitu ibu sampai di Balikpapan. Disana ibu nanti ada yang jemput, nginep di hotel, makan, pakai kostum, selama tiga hari dan tiket pesawat PP Jakarta-Balikpapan bu
Aku : lah terus saya harus bayar berapa untuk reservasi tiket ke Balikpapan maz?
085351xxx : sebentar ibu saya jelaskan dulu, ini semua tiket PP Jakarta-Balikpapan, makan, hotel dan kostum ibu dulu yang bayar namun nanti diganti 100% sama Vico Indonesia dengan bapak Anwar sesuai dengan diundangan, ibu cukup mentransfer 2 juta 700 ribu rupiah. Ibu mau transfer via bank apa ibu?
Aku : Syariah mandiri maz
085351xxx : Oh, kalau gitu lewat bank Mandiri aja bu ke no…
Aku : Eh, sebentar-sebentar maz, saya lagi di jalan, nanti di sms aja no rekeningnya
085351xxx : Oh, begitu. Ya baik bu, nanti kalau udah ditransfer hub kita ya bu.
Aku : Ya ya maz.

Dan gak lama, aku dapat sms dari no itu “Reservation Tiket Pulang-Pergi (JAKARTA-BALIKPAPAN) Biaya ditujuhkan ke rekening bendahara MANDIRI/110.00006.925.165 dgn IDR Sementara Rp. 2.770.000 batas pembayaran 35 menit dari sekarang”
Belum sempat aku balas, ada sms lagi “Hubungi kami Bu.”

Aku makin curiga, kenapa aku yang harus nanggung hotel dan makan segala? Dan kenapa mereka kesannya yang maksa banget dengan sms terus.

Aku balas aja “Kalau boleh tau semua total peserta ada brp ya maz??” aku sengaja sms seperti itu untuk memastikan siapa saja pesertanya dan benaran ga, kalau benar berapa peluang ku dengan diterimanya panggilan kerja ke Balikpapan *masih galau, tapi ragu
Dia bales “ada 30 orang Bu”
Aku belum sempat bales, dia udah bales lagi “Gmna Bu”

Ah apa-apan sih ini, gak sabar banget, gak ngasih kesempatan buat berpikir. Lalu dering handphone ku berbunyi panggilan telp dari si mamah

Mamah : Hallo ndah, kamu dimana?
Aku : di taksi mah, mau ke Bandara anterin diki pacarnya niki.
Mamah : kamu itu gimana sih, nyuruh mama pulang sekarang mamah udah di rumah buru-buru naik ojeg 10ribu (padahal rumah sama kerjaan mamah cukup dekat). Katanya kamu dapat panggilan dari perusahaan tambang, udah ikut aja.
Aku : Hah? Tadi kayaknya mamah ragu deh, kenapa sekarang yakin?
Mamah ; ya kata bos mamah itu benar emang ada, udah ambil aja mumpung dikasih kesempatan
Aku : tapi suruh transfer ongkos 2,7 juta e mah
Mamah : udah transfer aja gak apa-apa, di rekening mu ada kan segitu?
Aku : tadi aku chek sih kurang mah, cuma 2,6 juta.
Mamah : yaudah pinjem diki atau niki dulu di taksi, apa boim pacar mu suruh transfer berapa ratus gitu
Aku : Hah?? Beneran ni mah? Yaudah nanti aku ngomong sama mereka.

Karena aku anak yang masih percaya sama feel dan ridho orang tua, yah akhirnya keraguan ku semakin RAGU. #Hahahah bukan mantep guys tapi masih gak habis pikir sama perubahan sikap mamah yang begitu cepat.

Aku masih mikir di taksi, sementara sepupu ku di taksi masih asik aja bicara sama supir taksi (orang betawi asli yang kocak)

Tak sengaja si supir taksi itu nguping pembicaraan ku sedari tadi. Dia bilang “kalau ragu, koq masih berangkat aja neng ke Bandara?”
“eh bukan pak, yang berangkat mah bukan saya. Ini beda lagi” jawab ku.
“kenapa sih neng” Tanya supir taksi keppo
“ini lho pak, saya itu dapat kerjaan di perusahaan tambang tapi di Balikpapan. Katanya sih transport dan akomodasi ditanggung mereka dengan cara diganti 100% kalau udah sampai sana. Tapi saya ragu koq dia sms saya terus tanyain Jadi Ga bu? Bagaimana bu?” terang ku
“Aduh neng, kalau yang kayak gitu mending gak usah deh. Keponakan saya kasusnya pernah kayak gitu, diminta dua juta juga buat kerja di daerah Thamrin. Katanya diganti lah, struk pembayaran asal jangan ilang lah. Eeehh.. tapi yang ilang malah orangnya. Ketipu dia 2 juta.” Jelas si supir taksi
“Ah yang benar pak? Ini tapi saya udah cari di google perusahaan Vico beneran ada, bahkan udah ada di Wikipedia lho pak!”
“Yah, perusahaanya mah bener, orangnya yang ga benar. Cuma mengatasnamakan perusahaan besar kayak gitu. Ya kalau struk transfer ga ilang, tapi kalau orangnya yang ilang bagaimana? Cuma bisa nyesel kan? Lagian neng, perusahaan besar macam tambang kayak gitu, kalau neng ga bales-bales atau gak bisa, gak mungkin ngejar-ngejar dgn sms terus, pasti dia cari yang lain yang mau bergabung. Di Indonesia ini masih banyak yg butuh kerjaannya”
“Hmm, makanya saya juga ragu sih pak. Tapi ibu saya kenapa jadi antusias gini ya?”
“Aduh paling juga ibu neng tergiur sama gaji dan omongan positif orang-orang tentang perusahaan tambang, ya kalau tambang minyak beneran? Kalau tambang plastic?”
“hahahaha ya benar juga pak”

Gak lama kemudian datang lagi sms dari 085351xxx menanyakan “masih lama ngga bu”
Langsung aja aku balas “Maaf maz, saya ga lanjutkan”
085351xxx : Kenapa Bu
Aku : Maaf maz, saya ragu
085351xxx : Astaga Bu, knp ragu
Aduuh… aku udah malas merespon sms darinya, jadi ga aku balas. Tapi gak lama datang lagi sms yang sama dari dia
085351xxx : Astaga Bu, knp ragu.
Karena risih dengar hp ku berdering sms terus, si supir taksi bilang “dari dia lagi neng?”
“eh, iyaa pak. Dia Tanya terus gimana bu, gimana bu” kata ku
“udah bales aja yang kasar, “dasar u penipu bego” gitu aja neng” kata supir taksi emosi inget keponakannya
“ah udahlah pak, gak penting. Gak usah dibales” kata ku
“Oh yaudah, lain kali hati-hati neng, dichek lagi. Untung ga jadi transfer tadi di bandara”
“eh iya pak, makasih ya pak infonya”
***
Sorenya begitu sampai rumah, aku cerita panjang lebar sama mamah tentang penipuan itu, waktu emang belum menunjukan jam 3 sore dari batas reservasi. Kata sepupu ku “kalau dia masih hub lo sampai jam 3 lewat, berarti dia yang ngarep, dan berarti dia penipu”. Tapi sampai jam 3 lewat emang udah gak ada sms atau telp dari dia.

Aku penasaran, aku buka laptop dan cari tau alamat dan no kantor resmi dari Vico, aku dapati di yellowpage.co.id ternyata mereka berpusat di Setiabudi Jaksel, dan SAMARINDA bukan BALIKPAPAN. Alhamdulillah.. untung aja ada banyak masukan dari supir taksi, sepupu ku, dan petunujuk dari Allah terutama. Aku coba hub no kantor di Jakarta untuk menanyakan kepastian open recruitment disana, dan kata mereka itu penipuan besar, mereka gak lagi buka lowongan. Kalaupun buka ga dari email tapi lewat telp atau email dari @vico.co.id.

Bodohnya aku ga chek alamat email yang ternyata dari @yahoo.com…. Alamak! Kayak gitu aja mah w juga bisa bikin, aduh Indah… lain kali lebih cermat dan jangan tergiur iming-iming gaji tinggi. Chek dulu alamat emailnya. Liat apa itu dari nama perusahaanya atau dari email gratisan kayak @yahoo.com; @gmail.com atau apa keq.

Tapi sumpah itu surat undangannya emang yang bikin aku awalnya yakin, begitu aku baca lagi ternyata mereka ada yang lupa diedit. Tahun di atas judul 2013 tapi di kolom table 2014!! Hahahahah bego w ga teliti, dan bego mereka lupa ganti tahun.
Ya Alhamdulillah ya Allah… ini pelajaran juga ya buat kalian yang jobseeker akut kayak w. Suatu hari nanti Allah pasti ngasih pekerjaan yang sesuai koq dengan hati kita. Allah gak tidur dan rezeki gak mungkin ketuker, karena kita juga berhak sukses guys. Tapi must be careful ya sama portal-portal pencarian kerja yang ge jelas gitu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar